Sabtu, 22 Februari 2020

Berikut Fakta-Fakta Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai Dari Kronologi Hingga 6 Siswa Tewas

Berikut beberapa fakta-fakta ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman, DIY, hanyut saat melakukan susur sungai di Sungai Sempor, Sleman, Jumat (21/2/2020).

Simak hingga akhir berita ini fakta-fakta susur sungai kegiatan Pramuka yang menewaskan 6 orang siswa, hingga 1 korban tewas tersangkut di jembatan, berikut kronologi nya.

Berikut Fakta-fakta Siswa SMPN 1 Turi Hanyut Saat Susur Sungai Dari Kronologi Hingga 6 Siswa Tewas

Ratusan anak yang hanyut  di Sungai Sempor, Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kejadian hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman tersebut terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, Jumat (21/2/2020).

Sejumlah siswa juga telah dievakuasi dalam kondisi selamat dan kini telah dibawa pulang oleh orang tua masing-masing.

Sementara keberadaan 22 siswa lainnya masih simpang siur dan hingga kini masih dilakukan pencarian.

Berikut fakta terbaru hanyutnya ratusan siswa SMPN 1 Turi, Sleman saat susur sungai sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber.

1. Kronologi

Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020)
Evakuasi siswa SMP Negeri di Turi Sleman yang hanyut terbawa arus Sungai Sempor, Dukuh Donokerto Turi, Jumat (21/2/2020) (Dok.Pusdalops DIY)
Ratusan siswa yang terdiri dari siswa kelas 7 dan 8 melakukan kegiatan Pramuka yaitu susur sungai.

Sebanyak 250 siswa itu melakukan susur sungai di Outbound Valley Sempor Dukuh, RT 3 RW 10, Ngentak, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Sleman.

Semula kegiatan berjalan dengan lancar hingga akhirnya para siswa melakukan susur sungai.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan mengatakan, saat itu, wilayah di sekitar lokasi belum turun hujan.

"Namun ternyata di hulu sungai hujan," katanya saat dihubungi Tribun Jogja.

Akibatnya sejumlah siswa dilaporkan hanyut akibat terseret arus air yang sangat deras.

 Hal senada juga disampaikan Kepala Dusun Dukuh, Tartono (54) di mana wilayahnya tidak turun hujan.

Namun, bagian utara turun hujan deras, sehingga arus Sungai Sempor menjadi cukup deras.

"Kalau nggak banjir hanya dangkal, tapi kalau banjir ya bisa 1 meter sampai 1,5 meter," jelas Tartono saat ditemui di lokasi.

Dia mengatakan, warga mendengar pengumuman dari masjid, ada siswa yang hanyut di Sungai Sempor.

"Tadi sekitar jam 14.30 WIB warga dengar pengumuman di masjid. Spontan warga langsung datang ke sungai untuk menolong," ujar Tartono.

2. Korban meninggal berjumlah 6 orang

Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020)
Ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman hanyut di Sungai Sempor, Jumat (21/2/2020) (Tangkap Layar Youtube Kompas TV)
Dari data terbaru yang dihimpun Tribun Jogja, jumlah korban meninggal akibat terseret arus sungai mencapai enam orang hingga Jumat (21/2/2020) pukul 19.15 WIB.

Kabar sebelumnya, jumlah korban tewas yang telah ditemukan sebanyak lima orang.

Empat korban telah diketahui identitasnya yaitu Sophia Aulia (kelas 8), alamat Sumberejo; Arisma (kelas 7) alamat Ngentak Tepan; Nur Azizah (kelas 8) alamat Kembangarum; dan Latifa alamat Kembangarum.

Sementara dua korban terbaru, masih belum diketahui identitasnya.

Tiga korban meninggal juga telah diambil orangtua masing-masing.

Sementara dua korban meninggal lain masih berada di rumah sakit.

3. Korban tersangkut di bawah jembatan

Warga tampak berkerumun diatas jembatan menyaksikan proses pencarian siswa yang hanyut di sungai Sempor.
Warga tampak berkerumun diatas jembatan menyaksikan proses pencarian siswa yang hanyut di sungai Sempor. (KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Seorang korban meninggal yang terakhir ditemukan, rupanya berjenis kelamin perempuan.
 Masih dari Tribun Jogja, jenazah korban ditemukan tersangkut di bawah jembatan Sungai Sempor.

Saksi mata bernama Susilo, warga Ngemplak, Kembang Arum, Sleman mengatakan, awalnya ia melihat sepatu di bawah jembatan.

Ternyata satu korban berjenis kelamin perempuan ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

Lalu polisi turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Jenazah dibawa ke Klinik Pratama Swa di Trimulyo, Sleman untuk diidentifikasi.

4. Tangis histeris orangtua


Sementara itu, sejumlah orangtua siswa SMPN 1 Turi mendatangi Klinik Pratama Swa yang menjadi satu lokasi evakuasi korban hanyut.

Tangisan haru dan suara histeris menyeruak di tempat tersebut.

Sejumlah korban yang dievakuasi sejak sore hari tersebut sempat ditempatkan di UGD.

Sejumlah orangtua siswa lainnya juga masih menanti kabar dan keberadaan anak mereka yang hingga kini belum diketahui.

5. Tim terus lakukan penyisiran

Hingga kini, warga dan petugas gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman terus melakukan penyisiran di Sungai Sempor.

"Saat ini tim gabungan dari SAR dan Polres Sleman masih melakukan pencarian korban hanyut."

"Pihak BPBD dan TNI turut membantu dalam penanganan darurat," kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB.

(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribun Jogja/Yosef Leon Pinsker/Andreas Desca Budi Gunawan) (Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma)

Editor: adi kurniawan

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar