Diduga karena kelaparan, seorang pria ditemukan tewas di kamar mandi indekosnya. Selama dua bulan terakhir korban tak kerja sehingga untuk makan selalu pinjam uang tetangga.
Pengakuan istri korban, keluarganya memang sedang dalam kesulitan ekonomi. Bahkan uang kos-kosan bulan ini tak juga dibayarkan.
"Karena kemarin ada masalah lapar karena keuangan, karena kami enggak dapat beras. Mau bayar uang kos ini juga enggak ada, sudah sebulan ini belum bayar," ungkap Sri Rahmadani (46).
Seorang pria paruh baya ditemukan tewas gantung diri di sebuah indekos di Jalan Jamin Ginting, Komplek Pamen, Medan Selayang, Sabtu (13/6/2020).
Info yang berhasil dihimpun di lapangan, korban bernama MA (40).
Sekitar pukul 17.10 WIB, personel polisi dari Polsek Medan Baru dan Tim Inafis Polrestabes Medan sedang mengindentifikasi mayat.
Seorang tetangga indekos korban, bernama Nisa mengatakan, korban tewas bunuh diri dengan menggunakan sarung yang digantung.
"Tadi kami pas lihat, gantung dirinya pakai sarung di kamar mandi," katanya.
Ia menyebutkan pertama kali mendengar kabar meninggalnya sekitar pukul 16.00 WIB kurang.
"Tadi jam empat kurang tahu kabarnya ada yang meninggal, seharian saya belum ada lihat keluar," lanjut Nisa.
Petugas mengevakuasi jenazah diduga pelaku bunuh diri di Jalan Djamin Ginting, Medan, Sabtu (13/6/2020). Pelaku tewas bunuh diri di kamar mandi dengan menggunakan sarung yang digantung, diduga karena faktor kesulitan ekonomi.
Petugas mengevakuasi jenazah diduga pelaku bunuh diri di Jalan Djamin Ginting, Medan, Sabtu (13/6/2020). Pelaku tewas bunuh diri di kamar mandi dengan menggunakan sarung yang digantung, diduga karena faktor kesulitan ekonomi. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Bunuh Diri Karena Kelaparan
Pengakuan istri pria paruh baya yang ditemukan tewas di sebuah kosan Jalan Jamin Ginting, Komplek Pamen Gang Sahabat No. 2, Medan Selayang, Sabtu (13/6/2020) sungguh menyedihkan.
Sri Rahmadani (46) terlihat sedih dan matanya terlihat menitihkan air mata, ia menceritakan kronologi suaminya hingga akhirnya meninggal.
Awalnya, Sri menyebutkan dirinya terakhir kali berjumpa dengan suaminya saat salat zuhur sekitar pukul 12.00 WIB.
"Saya baru berangkat, di situ abang salat Zuhur, saya enggak salat karena lagi menstruasi. Habis salat, katanya mau berangkat mau cari kerja," tuturnya.
Lalu, ia menuturkan bahwa suaminya sudah dua bulan tidak bekerja, sehingga untuk makan, dirinya harus meminjam uang dari tetangga.
"Baru saya mau pergi ke luar saya bilang, saya mau cari uang pinjaman sama teman, belum ada ketemu. Saya naik angkot, biasanya dia jemput saya, tapi enggak dijemput di situ saya curiga," tuturnya.
Lebih lanjut, Sri menceritakan dirinya akhirnya pulang sekitar pukul 15.40 WIB, namun kondisi rumah sudah terkunci.
"Baru saya minta buka sama warga ada namanya Jonathan, saya bilang enggak ada orang tapi dia enggak menjawab.
Jon tolong dobrak lah john enggak enak perasaan ku. Rupanya benar setelah didobrak suami saya sudah ada di kamar mandi tergantung. Baru kami langsung turunkan," ungkapnya sambil menitihkan air mata.
Ia membeberkan dirinya dengan suaminya memiliki masalah ekonomi terkait untuk makan sehari-hari. Bahkan uang kos-kosan bulan ini tak juga dibayarkan.
"Karena kemarin ada masalah lapar karena keuangan, karena kami enggak dapat beras. Mau bayar uang kos ini juga enggak ada, sudah sebulan ini belum bayar," ungkapnya.
Sri menjelaskan suaminya berniat bekerja merantau ke Batam, namun di tengah masa pendemi ini membuatnya tak bisa pergi karena tidak memiliki kartu keterangan sehat.
"Suami saya berniat ke Batam. Tapi katanya harus ngurus surat bebas Covid19 itu harganya 500 ribu, kami enggak punya uang untuk bayar itu," katanya.
Petugas mengevakuasi jenazah diduga pelaku bunuh diri di Jalan Djamin Ginting, Medan, Sabtu (13/6/2020). Pelaku tewas bunuh diri di kamar mandi dengan menggunakan sarung yang digantung, diduga karena faktor kesulitan ekonomi.
Petugas mengevakuasi jenazah diduga pelaku bunuh diri di Jalan Djamin Ginting, Medan, Sabtu (13/6/2020). Pelaku tewas bunuh diri di kamar mandi dengan menggunakan sarung yang digantung, diduga karena faktor kesulitan ekonomi. (TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)
Bahkan, ketika pulang, Sri sudah membelikan tahu goreng untuk dimakan bersama suaminya hingga malam.
"Saya juga tadi beli tahu mau berbagi sama abang, biasanya kami makan tahu dari siang sampai makan malam. Tadi pagi kami hanya makan roti," ungkapnya.
Info yang berhasil dihimpun Tribun di lapangan, korban bernama Muhammad Anwar (40) warga Medan Labuhan.
Saat ini, pukul 17.10 WIB, personil polisi dari Polsek Medan Baru dan Tim Inafis Polrestabes Medan sedang mengindentifikasi mayat.
Hingga pukul 17.28 mayat akhirnya dibawa ke RS Bhayangkara oleh polisi menggunakan ambulans.
Seorang tetangga kost korban, bernama Nisa, korban tewas bunuh diri dengan menggunakan sarung yang digantung.
"Tadi kami pas lihat, gantung dirinya pakai sarung di kamar mandi bang," cetusnya.
Ia menyebutkan pertama kali mendengar kabar meninggalnya sekitar pukul 16.00 WIB kurang.
"Tadi jam empat kurang tau kabarnya bang ada yang meninggal, seharian saya belum ada lihat keluar," cetusnya.
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak situs web Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Istri Sebut soal Lapar dan 2 Bulan Tak Kerja karena Corona, Pria di Medan Ditemukan Tewas,
Editor: Heribertus Sulis
Home » Unlabelled » Istri Sebut soal Lapar dan 2 Bulan Tak Kerja karena Corona, Pria di Medan Ditemukan Tewas
Minggu, 14 Juni 2020
Istri Sebut soal Lapar dan 2 Bulan Tak Kerja karena Corona, Pria di Medan Ditemukan Tewas
Tags :
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar