Minggu, 29 Maret 2020

Seperti Inilah Saat Pasien Positif Corona Dikuburkan, Keluarga Memandang Makam, Mendekat Disemprot

Cegah sebelum menular pada Anda dan keluarga.

Reporter Tribunnews Network melaporkan langsung suasana pemakaman pasien positif Corona.

Seperti Inilah Saat Pasien Positif Corona Dikuburkan, Keluarga Memandang Makam, Mendekat Disemprot
Keluarga dilarang mendekat.

Kalaupun mendekat, disemprot disinfektan

Wabah Covid19 masih jadi momok

Jubir Penanggulangan Corona Indonesia Ahmad Yurianto, Sabtu (28/3/2020), mengabarkan situasi virus corona (COVID-19) 28 Maret 2020:

Global
Negara / Kawasan: *201*
Kasus Terkonfirmasi: *512.701*
Kematian: *23.495*

*ndonesia
Positif: *1.155*
Sembuh: *59*
Meninggal: *102*

Untuk info peta sebaran COVID-19 bisa klik link berikut https://www.covid19.go.id/situasi-virus-corona/

Sebuah ambulans putih membawa jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. Satu mobil keluarga menyusul di belakangnya.
Sebuah ambulans putih membawa jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. Satu mobil keluarga menyusul di belakangnya. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Tak patuh jaga jarak fisik

Yuri mengatakan, penambahan kasus baru positif Covid-19 menunjukkan masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan imbauan physical distancing atau jaga jarak fisik.

"Ini menggambarkan masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita dan masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," ujarnya.

Untuk itu, Yuri kembali mengimbau masyarakat untuk menerapkan physical distancing lebih dari dua meter serta menjaga kesehatan dengan mencuci tangan dengan sabun.

"Saya ingatkan kembali saudara saudara, mari sama-sama kita menjaga jarak lebih dari dua meter, dan cuci tangan dengan sabun dengan air yang mengalir," tuturnya.

Kasus Covid-19 Yuri juga meminta masyarakat tidak panic buying untuk membeli vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh agar tidak tertular Covid-19.

Dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur, lanjut dia, kebutuhan vitamin bisa terpenuhi untuk membantu menjaga daya tahan tubuh.

Petugas menyemprotkan disinfektan ke mobil ambulans sebelum jenazah pasien Covid-19 diturunkan untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang.
Petugas menyemprotkan disinfektan ke mobil ambulans sebelum jenazah pasien Covid-19 diturunkan untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. (TribunJakarta.com/Dion Arya Bima Suci)
"Jadi tidak harus dimaknai membeli vitamin dan multivitamin. Tetapi makanlah sayur dan buah yang cukup. Tidak harus makan buah impor. Apapun buahnya, selama itu mengandung vitamin dan gizi cukup," ucapnya.

Skenario terburuk Pemerintah memprediksi, apabila penyebaran Covid-19 tidak bisa dihentikan, maka terjadi skenario terburuk yaitu jumlah kasus positif Covid-19 bisa mencapai 6.000 hingga 8.000 orang.

"Dari hasil simulasi Forkopimda DKI, karena daerah Jakarta paling banyak terpapar oleh virus ini, skenario yang terburuk adalah bisa mencapai 6.000 sampai 8.000 positif," ujar Panglima Kodam Jaya Mayjen Eko Margiyono, Kamis (26/3/2020).

Menurut Eko, keberadaan RS Darurat Penanganan Covid-19 digunakan untuk mengantisipasi apabila penyebaran Covid-19 sulit diredam.

"Oleh karena itu, untuk mengantisipasi itu, pemerintah bertindak cepat yang selama ini Wisma Atlet diubah menjadi rumah sakit Covid-19," ucapnya.

Menangani hal tersebut, pemerintah pusat mengungkap, tengah merancang peraturan pemerintah (PP) yang mengatur kapan pemerintah daerah bisa melakukan karantina kewilayahan.

Aturan tersebut akan segera diselesaikan guna pencegahan penyebaran Covid-19.

"Sedang menyiapkan rancangan peraturan pemerintah (PP) untuk melaksanakan karantina kewilayahan.

Di situ akan diatur kapan sebuah daerah itu boleh melakukan pembatasan gerakan yang secara umum sering disebut lockdown," ujar Menko Polhukam Mahfud MD dalam video conference bersama wartawan, Jumat (27/3/2020).

Petugas makam memakai APD seperti jas hujan, masker, sarung tangan, hingga sepatu boot, sebelum memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020).
Petugas makam memakai APD seperti jas hujan, masker, sarung tangan, hingga sepatu boot, sebelum memakamkan jenazah pasien Covid-19 di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

 Berita Foto Prosesi Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19

Dari kejauhan, sebuah minivan putih mendekati kompleks TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat.

"Mobil Jenazah Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta," begitu tulisan di sisi kanan belakang mobil minivan putih tersebut.

Tak ada sirine yang meraung-raung, hening, kecuali deru mesin membelah tanah lapang menuju pekuburan pada Jumat (27/3/2020) siang itu.

Tampak di belakangnya, sebuah mobil minibus hitam menyusul.

Perlahan, sopir memundurkan minivan putih itu mendekati lubang kubur yang sudah digali sebelumnya.

Seorang petugas menyemprotkan disinfektan ke mobil ambulans itu, termasuk kabin dalam tempat peti jenazah.

Lima petugas makam dengan Alat Pelindung Diri (APD) seperti jas hujan plastik, masker wajah, sarung tangan karet, sepatu boot dan topi, mendekat untuk membawa peti ke makam.

Sebelum itu, mereka lebih dulu disemprot disinfektan.

Petugas menyemprotkan disinfektan ke para petugas makam sebelum turun membawa jenazah pasien Covid-19 dari ambulans lalu memakamkannya di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang.
Petugas menyemprotkan disinfektan ke para petugas makam sebelum turun membawa jenazah pasien Covid-19 dari ambulans lalu memakamkannya di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Sebuah ambulans putih membawa jenazah pasien Covid-19 untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. Satu mobil keluarga menyusul di belakangnya. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Kemarin 10, hari ini sampai jam 3 sore sudah ada 4 yang dimakamkan," ucap

Asep, petugas makam di TPU Tegal Alur kepada TribunJakarta.com.

Sementara sudah 25 jenazah yang dimakamkan di TPU Tegal Alur, entah positif atau belum terpapar virus corona atau Covid-19 karena beberapa hasilnya belum keluar.

Sejak TPU Tegal Alur dipilih sebagai lokasi pekuburan jenazah pasien Covid-19, petugas makam lebih sibuk dari biasanya.

Asep dan kawan-kawan sudah bersiaga dari pagi hingga pukul 22.00 WIB, untuk memakamkan jenazah.

Petugas bersiap menurunkan jenazah dari ambulans untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang.
Petugas bersiap menurunkan jenazah dari ambulans untuk dimakamkan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Di area makam, ada empat lampu tembak yang disangga dua tiang yang tegak di atas sebuah mobil pikap berikut genset sebagai bahan listrik.

Mobil itu stand by di sana, jaga-jaga ada jenazah pasien Covid-19 datang dan harus dimakamkam malam.

"Kita semua siaga menunggu informasi dari Dinas. Biar malam juga kita makamin kalau ada yang dibawa ke sini," imbuh dia.

Menurut Asep, lubang yang digali untuk jenazah karena penyakit menular lebih dalam dan lebih panjang, mengikuti ukuran peti.

Sanur (55), salah satu penggali kubur di TPU Tegal Alur, mengiyakan ucapan Asep.

Petugas makam membawa jenazah untuk dimakamkan di liang kubur yang sudah disediakan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020).
Petugas makam membawa jenazah untuk dimakamkan di liang kubur yang sudah disediakan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
"Dalamnya dua meter lebih untuk lebih meminimalkan virus, meski sebenarnya jenazah juga sudah aman karena dimasukin peti dan dilapisi plastik," ucap Sanur.

"Kalau panjangnya juga dua meter lebih, kalau lebarnya semeter karena ngikutin ukuran peti," ia menambahkan.

Sejumlah liang kubur sudah disiapkan petugas di area Blok AA I, karena tidak pernah tahu berapa jenazah yang datang dan dimakamkan hari itu.

Sejak Jumat (20/3/2020) pekan lalu, TPU Tegal Alur menerima pemakaman untuk jenazah pasien Covid-19.

"Setiap hari kita gali karena ada terus jenazah yang datang untuk dimakamin," cerita Sanur.

Petugas makam membawa jenazah untuk dimakamkan di liang kubur yang sudah disediakan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020).
Petugas makam membawa jenazah untuk dimakamkan di liang kubur yang sudah disediakan di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Makam jenazah pasien corona berjejer di satu area, hanya gundukan tanah tanpa nisan.

Ada tidaknya nisan, sambung Sanur, tergantung kesepakatan dengan ahli waris atau keluarga.
 "Dari Dinas kita terima hanya jenazah saja yang sudah dimasukkan ke dalam peti dan dibungkus plastik," terang dia.

Sampai Jumat sore, ada tujuh liang kubur yang sudah diselesakan Sanur dan teman-temannya sesama penggali kubur.

Dilarang Mendekat

Salah satu perwakilan keluarga mengazankan jenazah sebelum dikubur petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020).
Salah satu perwakilan keluarga mengazankan jenazah sebelum dikubur petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Di bawah pohon, beberapa orang hanya bisa menyaksikan dari jauh jenazah kerabat mereka dikuburkan.

Sayup-sayup tangis terdengar dari sekumpulan pria dan wanita anggota keluarga almarhum.

Satu perwakilan keluarga diminta untuk mendekat jika ingin mengazankan langsung sebelum jenazah dikubur.

Setelah pemakaman usai, area makam kembali disemprot disinfektan oleh petugas.

Pihak keluarga barulah boleh mendekati makam. Itu pun lebih dulu harus memakai masker dan disemprot disinfektan oleh petugas makam.

Keluarga hanya memandang dari jauh saat petugas memakam menguburkan jenazah keluarga mereka di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang.
Keluarga hanya memandang dari jauh saat petugas memakam menguburkan jenazah keluarga mereka di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Para penggali kubur yang sudah memakamkam, kembali ke tempat peristirahatan dan disemprot menggunakan disinfektan.

APD yang dipakai seperti jas hujan hanya bisa sekali pakai untuk kemudian dibuang.

Penyemprotan kembali disinfektan berlaku untuk keluarga atau ahli waris yang sudah selesai ziarah kubur.

Keluarga hanya memandang dari jauh saat petugas memakam menguburkan jenazah keluarga mereka di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020) siang. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Pantauan TribunJakarta.com, selama di sana sudah tiga jenazah dimakamkam. 

Tak Ada Blok Khusus

Selain TPU Tegal Alur, Pemprov DKI Jakarta memilih TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur, untuk keperluan serupa.

Lahan di dua TPU ini luas, begitu penjelasan Kabid Pemakaman Dinas Pertamanan dan Hutan DKI Jakarta, Siti Hasni, kepada TribunJakarta.com, Rabu (25/3/2020).

Petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020), selesai memakamkan jenazah, harus kembali disemprot disinfektan. APD seperti jas hujan dan masker hanya sekali pakai dan harus dibuang.
Petugas makam di TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (27/3/2020), selesai memakamkan jenazah, harus kembali disemprot disinfektan. APD seperti jas hujan dan masker hanya sekali pakai dan harus dibuang. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Tak hanya Covid-19, jenazah yang meninggal karena penyakit menular lainnya juga biasa dimakamkan di TPU Tegal Alur.

Jenazah ditempatkan satu area dengan jenazah lain yang lebih dulu dimakamkan.

Dinas terkait tak membagi blok khusus untuk pemakaman jenazah dengan penyakit menular.

Siti menjamin jenazah pasien Covid-19 yang dimakamkan di kedua TPU itu tak akan menulari warga sekitar.

"Dinas Kesehatan memperlakukan jenazah sudah sesuai SOP mereka dan mereka yakinkan bahwa tidak akan terjadi penularan apapun," ujar dia.

SOP untuk jenazah pasien Covid-19, sejak dari rumah sakit sudah dikafani dan dibungkus plastik tebal, sebelum dimasukkan ke dalam peti mati.

Lampu penerangan dan genset di atas mobil pikap disediakan di dalam TPU Tanah Kusir, Jumat (27/3/2020), jika sewaktu-waktu ada jenazah pasien Covid-19 yang harus dimakamkam malam hari.
Lampu penerangan dan genset di atas mobil pikap disediakan di dalam TPU Tanah Kusir, Jumat (27/3/2020), jika sewaktu-waktu ada jenazah pasien Covid-19 yang harus dimakamkam malam hari. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)
Pemakaman korban Covid-19 yang dimakamkan di TPU milik Pemprov DKI Jakarta mengacu pada Pasal 3 Perda Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pemakaman.

Mereka yang dimakamkan, yakni warga ber-KTP DKI Jakarta, baik yang meninggal di Jakarta maupun di luar Jakarta.

"Serta warga luar Jakarta yang meninggal di wilayah Jakarta," kata Siti.

," ujarnya. (tribuntimur.com)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul FOTO-FOTO: Penguburan Jenazah Korban Corona, Keluarga Hanya Bisa Pandangi dan Doa Bersama dari Jauh,

Editor: Mansur AM

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

0 komentar:

Posting Komentar